Arman Seorang blogger pemula yang suka berpetualang ke berbagai tempat-tempat menarik.

Serunya Wisata Jeep Gunung Merapi Di Jogja

3 min read

Serunya Wisata Jeep Gunung Merapi Di Jogja

Jalan-jalan ke kota Jogja, tidak lengkap rasanya jika tidak mengunjungi wisata Gunung Merapi. Wisata yang terletak di kabupaten Sleman ini memiliki beberapa objek wisata yang menarik untuk kita kunjungi. Seperti menelusuri lereng Merapi dengan Jeep, melihat Bunker Kali Adem, mengunjungi rumah Mbah Mijan, mengunjungi “Batu Alien” dan melihat foto dasyatnya letusan gunung Merapi di Museum Sisa Hartaku.

Letusan Gunung Merapi pada tahun 2010 adalah rangkaian peristiwa gunung berapi yang terjadi di Merapi kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Aktivitas seismik dimulai pada akhir September 2010, dan menyebabkan letusan gunung berapi pada hari Selasa tanggal 26 Oktober 2010, yang mengakibatkan sedikitnya 353 orang meninggal dunia. (Sumber : Wikipedia).

Letusan Gunung Merapi ini telah banyak meninggalkan luka kelam bagi masyarakat disana pada saat itu, termasuk juri kunci Gunung Merapi “Mbah Marijan” yang juga menjadi salah satu korbannya.

Dari peristiwa tersebut, kini Gunung Merapi menjadi lebih terkenal serta banyak dikunjungi oleh para wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.

Perjalanan Menuju Lereng Merapi

Waktu perjalanan yang tepat untuk menuju wisata Gunung Merapi adalah dimalam harinya. Saat itu kami menginap di Adistana Hotel yang berada tepat di tengah kota Yogyakarta. Perjalanan dari hotel pun kami awali pada pukul 03.00 dini hari. Tujuan pertama yang kami kunjungi adalah Patung Udang, Kali Urang. Disini kami akan memulai petualangan serunya menaiki jeep menelusuri lereng Gunung Merapi.

Waktu perjalanan yang kami tempuh dari penginapan kurang lebih 1,5 jam lamanya. Sampailah kami di Tugu Udang, Kaliadem pada pukul 04.30 wib. Disana kami sudah ditunggu oleh driver jeep sekaligus pemandu yang akan membawa kami ke beberapa lokasi wisata yang ada di lereng Gunung Merapi.

Bukit Glagahsari Lereng Gunung Merapi

Segarnya udara di pagi hari dengan berkendara mobil jeep terbuka, melintasi pedesaan menuju lereng Gunung Merapi menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi saya. Selama 30 menit kami berkendara menggunakan mobil jeep melihat pemandangan dengan track jalan yang bergelombang penuh dengan bebatuan.

Akhirnya kami sampai juga di kawasan Bukit Glagahsari di lereng Gunung Merapi untuk menyaksikan Sunrise atau matahari terbit. Lokasi ini berjarak 3 km dari puncak Gunung Merapi. Disini saya dan teman-teman banyak mengabadikan moment terbitnya matahari dengan latar belakang keindahan Gunung Merapi yang ada disebelah kirinya.

Bunker Kali Adem

Sang driver sekaligus guide kami menceritakan bahwa letusan Gunung Merapi ini banyak memakan korban. Salah satunya adalah di Bunker Kali Adem, yakni bunker untuk berlindung pada saat itu. Bunker Kali Adem ini menjadi saksi biksu keganasan lahar Merapi. Di dalam Bunker ini 2 tim relawan menjadi korban dan meninggal pada saat itu.

Kami pun masuk kedalam bunker tersebut untuk melihat-lihat suasana didalam bunker. Setelah masuk kedalam ruangan bunker dan melihat-lihat ruangan yang ada, kami pun menuju lokasi lainnya untuk melihat bongkahan batu besar mirip alien yang tak jauh dari lokasi ini.

Batu Alien

Setelah puas melihat Bunker Kali Adem, tujuan kami selanjutnya adalah menuju “Batu Alien”. Batu ini merupakan material atau bongkahan letusan gunung Merapi yang terbawa sampai kesini, dan memiliki rupa yang mirip dengan wajah Alien.

Disini kami juga bisa melihat aktifitas penambang pasir di lembah aliran sungai yang pernah menjadi aliran lahar letusan Gunung Merapi pada saat itu. Sudah beberapa tahun lamanya berlalu, aktifitas penambangan pasir ini masih tetap berlanjut hingga sekarang.

Museum Sisa Hartaku

Puas melihat-lihat di lokasi Batu Alien, perjalanan kami berikutnya yaitu menuju lokasi bernama “Museum Sisa Hartaku” di dusun Petung, desa Kepuharjo yang tak jauh dari lokasi Batu Alien ini.

Dalam perjalanan kesana kami banyak melihat beberapa peninggalan rumah warga yang tak berpenghuni lagi. Yang terlihat hanyalah aktifitas warga yang sedang mengembala sapi atau mencari pakan ternaknya dan aktivitas lalu lalang kendaraan pengangkut pasir dari penambangan pasir di aliran gunung Merapi tersebut.

Sampailah kami di Museum Sisa Hartaku ini kurang lebih 10 menit lamanya dari lokasi Batu Alien. Di Museum ini, saya melihat keadaan rumah yang rusak parah dan beberapa benda peninggalan yang terkena dampak letusan dari dasyatnya Gunung Merapi tersebut.

Ada satu benda yang cukup berkesan yang bisa kita lihat disini, yaitu “jam erupsi”. Jam ini merupakan satu-satunya jam yang menunjukkan waktu ketika rumah atau daerah di wilayah ini hancur akibat erupsi Merapi pada saat itu.

Pemandu kami menceritakan bahwa jarum pendek yang ada di jam tersebut menunjukkan angka 12, sedangkan jarum panjangnya menunjukkan angka 1 atau dengan kata lain wilayah ini hancur pada pukul 00.05 WIB malam tepatnya Jum’at Kliwon, 5 November 2010.

Mendengar penjelasan beliau sambil melihat beberapa foto-foto yang ada, saya lantas membayangkan betapa mengerikannya bencana erupsi Gunung Merapi yang terjadi pada saat itu.

Setelah puas melihat-lihat beberapa foto dan benda dari saksi peristiwa letusan Gunung Merapi tersebut, kami pun beristirahat sejenak. Disini ada sebuah warung kecil dan sebuah kios penjualan oleh-oleh seperti makanan maupun baju khas Gunung Merapi yang bisa kita beli.

Tak terasa, puas berkeliling menggunakan jeep di wisata lereng Gunung Merapi selama 3 jam lamanya, akhirnya kamipun kembali ke patung udang dimana kami akan melanjutkan perjalanan pulang untuk kembali ke penginapan.

Saat di perjalanan menuju Patung Udang, kami melawati jalur sungai kecil yang bebatuan dengan air yang dangkal dan jernih. Tepatnya dibawah jembatan jalan utama menuju wisata Merapi tersebut, mobil yang kami tumpangi bermanuver layaknya “of road”.

Dengan jeep yang dilaju kencang, adrenalin kami ini terasa diuji. Sambil berpegangan kuat di dalam mobil jeep, sang driver dengan mahirnya berputar-putar mengendarai jeep di aliran sungai yang membuat kami kebasahan terkena percikan air sungai tersebut. Sesekali sang driver menginjakkan pedalnya untuk menciptakan percikan air sungai yang lebih tinggi untuk mengenai kami yang ada diatas mobil.

Itulah pengalaman serunya liburan di Wisata Lereng Gunung Merapi menggunakan mobil jeep. Pengalaman yang tak terlupakan ini menjadi wisata menarik yang mesti wajib anda kunjungi jika berada di kota Jogja.

Terimakasih buat driver sekaligus guide kami yang telah mengantarkan kami ke beberapa lokasi wisata yang ada di lereng Gunung Merapi. Kapan-kapan tentu saya ingin kembali kesini lagi.

Tips Liburan di Lereng Merapi

Ada beberapa tips dari pengalaman saya saat berlibur di lereng Gunung Merapi, diantaranya adalah sebagai berikut :

  1. Jika kamu ingin liburan ke Jogja, sebaiknya persiapkan keperluan kamu dengan baik. Seperti memesan tiket pesawat, hotel dan sewa mobil. 
  2. Selalu tidak lupa berdoa untuk meminta keselamatan saat di perjalanan maupun menuju pulang. 
  3. Sediakan pakaian tebal atau jaket, karena perjalanan di Lereng Merapi memiliki udara yang cukup dingin.
  4. Jangan malu bertanya untuk mendapatkan informasi tentang sejarah letusan Gunung Merapi ini dari guide atau pemandu anda jika menggunakan jasa sewa jeep di wisata lereng gunung Merapi tersebut. 
  5. Jaga kondisi tubuh anda agar tetap fit untuk menikmati liburan tersebut.
Arman Seorang blogger pemula yang suka berpetualang ke berbagai tempat-tempat menarik.

One Reply to “Serunya Wisata Jeep Gunung Merapi Di Jogja”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *