Ini adalah cerita pengalaman saya ke Kepulauan Banyak, yakni sebuah pulau kecil yang ada di Samudra Hindia, tepatnya di kabupaten Aceh Singkil, Nanggroe Aceh Darussalam. Perjalanan ke Pulau Banyak ini bisa dikatakan sangat melelahkan, butuh waktu namun sangat berkesan.
Pulau Banyak merupakan gugusan pulau-pulau kecil yang terletak di ujung barat Pulau Sumatera. Luas daerah ini secara keseluruhan adalah 27,196 ha, dimana Pulau Balai menjadi pusat dari Kepulauan Banyak ini.
Saya mengawali perjalanan ini dari kota Medan, tepatnya pada malam tanggal 24 Desember 2020 bertepatan pada malam Natal di tahun lalu. Berkumpul di pintu 4 USU yang berada di jalan Dr. Mansyur Medan, saya berkumpul dengan beberapa rombongan yang ikut dalam open trip ke Pulau Banyak ini.
Kurang lebih 11 jam dari kota Medan, sampailah kami di kota Singkil di pagi harinya, yakni kota pelabuhan kecil sebagai akses untuk menyeberang ke Pulau Banyak. Sayangnya, tiba di pagi hari, kami tidak bisa langsung nyeberang ke Pulau Banyak, dikarenakan jadwal kapal ferry sebagai kapal penyeberangan berangkat pada pukul 14.00 siang.
Menunggu waktu tersebut, maka saya putuskan untuk beristirahat sejenak. Ya..lumayan buat rebahan dan menghilangkan sedikit rasa kantuk karena di perjalanan sulitnya untuk memejamkan mata ini.
Pada pukul 14.00 wib kami bergegas ke pelabuhan, dimana kapal penyeberangan berangkat pada pukul 15.00 wib. Tiba di pelabuhan Pulau Banyak pada pukul 18.30 wib. Butuh waktu hampir 30 menit untuk bisa keluar dari kapal, dikarenakan jumlah penumpang melonjak di hari hight season liburan akhir tahun.
Welcome to Banyak Island, sungguh membanggakan bagi saya bisa menginjakkan kaki di pulau yang sangat indah ini. Karena perjalanan jauh yang cukup menguras waktu dan tenaga, saya memutuskan langsung beristirahat setelah tiba di penginapan. Keesokan harinya kami berangkat menuju Pulau Panjang.
Sayangnya, petualangan pertama mengeksplore beberapa pulau diawali dengan hujan yang cukup deras. Kami pun tertahan cukup lama di Pulau Panjang. Sampai hujan mulai reda, kami melanjutkan perjalanan menuju Pulau Asok. Di Pulau ini kami bersnokling melihat keindahan alam bawah laut di Kepulauan Banyak ini.
Ya,,,begitu indah dengan pemandangan terumbu karang dan aneka jenis ikan menjadi pemandangan yang tak lupa saya abadikan menggunakan action cam. Puas snorkling dan berfoto, kami melanjutkan perjalanan ke Pulau Rangit. Di Pulau ini terdapat sebuah mercusuar yang cukup tua namun masih berdiri dengan kokohnya. Dari mercusuar ini kita bisa melihat pemandangan beberapa pulau dari atas ketinggian. Ya, lagi-lagi kita disuguhkan dengan keindahan pemandangan pulau dan laut disini.
Oh ya, makan siang kami lakukan diatas kapal saat perjalanan ke Pulau Rangit ini untuk menghemat waktu agar bisa mengeksplore beberapa pulau lainnya. Hingga waktu menjelang sore, kami kembali menuju Pulau Panjang. Di Pulau panjang ini ada banyak kegiatan yang bisa dilakukan. Seperti yang saya lakukan bersama teman-teman saat bermain kayak dan juga bermain donat boat.
Untuk bermain kayak, harga sewa perjam adalah sebesar Rp.50.000 dan untuk bermain donat boat seharga Rp. 125.000 untuk beberapa kali putaran. Yang paling menarik dan seru menurut saya adalah bermain donat boat dimana adrenalin kita akan terpacu memecah ombak saat donat boat ini ditarik menggunkan speedboat dengan kecepatan tinggi.
Tiba malamnya, kami masih berada di pulau ini dengan melakukan aktivitas memanggang ikan. Ikan yang dipanggang cukup besar sehingga bisa dibagi dengan beberapa orang dalam rombongan perjalanan ke Pulau Banyak ini. Selesai memanggang, waktunya kembali ke Pulau Baleh atau penginapan, dan tak lupa bersih-bersih setelah seharian melakukan aktivitas berenang dan bermain di beberapa pulau.
Keesokan harinya setelah sarapan pagi, saya dan beberapa teman pergi menuju jembatan Balibung. Kami sempat menyewa kapal wisata warga nelayan disana untuk menuju kebawah jembatan. Sangat indah pemandangannya karena cuaca di pagi hari sangatlah cerah. Saya pun tak lupa mengabadikan pemandangan jembatan ini dengan kamera serta merekam beberapa aktivitas anak-anak warga disana saat melompat dari ats jembatan ke laut.
Begitu juga pemandangan laut dan beberapa pulau tak lupa saya abadikan menggunakan drone. Sungguh-sungguh momentum yang luar biasa menurut saya karena bisa melihat keindahan laut di dekat jembatan Balibung ini. Puas jalan-jalan di jembatan, kami memutuskan untuk bergegas ke penginapan, karena sore harinya kami akan kembali ke Singkil menggunakan kapal penyeberangan ferry.
Ya, waktu yang terlalu singkat bagi saya untuk berlibur di Kepulauan Banyak ini. Namun apa daya, 3 hari 2 malam berlibur disini tak terasa dan kami harus kembali ke Medan untuk kembali melakukan aktivitas biasanya.
Terimakasih buat rekan-rekan semuanya yang menemani perjalanan saya sehingga bisa sampai di pulau yang sangat indah ini. Mungkin di lain waktu jika ada kesempatan lain, saya ingin kembali berlibur lebih lama lagi di Pulau Banyak ini.
