Liburan ke Sabang tentu akan memberikan kesan tersendiri bagi siapa saja yang pernah kesana. Wisata Sabang lokasi paling ujung baratnya Indonesia ini memiliki keindahan pantai dan lautnya yang tersohor sampai ke mancanegara.
Liburan lebaran tahun lalu menjadi momen dimana saya bisa berkunjung ke Sabang. Kali ini saya berlibur menggunakan jasa open trip Sabang yang berangkat dari kota Medan. Singkat cerita, kami kumpul dan berangkat dari kota Medan pada Jumat sore, 7 Juni 2019, dengan titik kumpul di SPBU Simpang Pos Medan. Lokasi titik kumpul yang tidak jauh dari kos-kosan saya yang berada di Simpang Pos juga pada saat itu.
Rombongan open trip ke Sabang kali ini berjumlah 8 orang, dimana 6 orang pria dan 2 orang wanita. Setidaknya jumlah 8 orang itu sudah cukup untuk kami berangkat ke Sabang. Sedangkan transportasi yang kami gunakan adalah mobil Toyota Avanza yang di rental.
Tepatnya pada pukul 17.30 wib, kami memulai perjalanan yang pada saat itu hujan deras sedang mengguyur kota Medan. Selama di perjalanan, ada banyak tempat pemberhentian yang kami singgahi, seperti makan malam di Cinde Laras di Tanjung Pura, berhenti di SPBU Peureulak, Alfamart Lhoksumawe, dan sholat subuh di Seulawah, Agam.
Tepat keesokan harinya, jam 07.00 pagi kami sudah tiba di pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh. Mobil kami parkirkan tak jauh dari loket penyeberangan pelabuhan tersebut, yang nantinya akan diambil oleh teman kami yang tinggal di Banda Aceh. Rencana perjalanan kami adalah dengan menumpang kapal cepat dengan lama perjalanan 45 menit dan nantinya di Sabang, kami akan menyewa mobil kembali.
Saat itu ada 2 opsi untuk menyeberang ke Sabang, yakni dengan kapal cepat atau kapal lambat yang berangkat pada pukul 10.00 wib. Kami pun memilih kapal cepat agar bisa menghemat waktu nantinya. Namun sebelum menyeberang, kami sempatkan untuk sarapan di sekitar pelabuhan ini.
Tepat pukul 10 pagi, tibalah waktunya kami untuk menyeberang dengan menggunakan kapal cepat yang harga tiketnya 80 ribu rupiah per-orangnya. Selama perjalanan diatas kapal, kita bisa berlalu lalang untuk melihat-lihat suasana di sekitar kapal. Saat diatas kapal, saya menyempatkan diri untuk jalan-jalan diatas haluan kapal untuk melihat keindahan laut sepanjang perjalanan dari Banda Aceh ke Sabang.
Sesampainya di pelabuhan Balohan, Sabang, saya juga tak lupa untuk menyempatkan diri berfoto dengan background kapal cepat Bahari Express yang kami tumpangi. Oh ya, jika menggunakan kapal ferry, kemungkinan lama waktu perjalanan bisa sampai 2 jam lamanya.
Nah, sesampainya di Sabang, kami pun segera mengambil mobil yang telah kami sewa sebelumnya. Selanjutnya kami pun bergegas menuju objek wisata pertama yang telah kami rencanakan. Adalah Gua Sarang, dimana pantai bebatuan dengan air nya yang biru.
Sayangnya waktu kami tiba disana, cuaca lagi hujan deras sehingga view terlihat kurang mendukung. Kami hanya melihat-lihat dan tidak bisa sampai ke depan gua yang ada dibawah, karena ombak saat itu sedang tidak bersahabat. Untuk biaya masuk di Gua Sarang, kita akan dikenai 5 ribu rupiah per orangnya.
Satu jam berada disana, akhirnya kami pun melanjutkan perjalanan ke Tugu Kilometer Nol. Sesampai di tugu, hujan pun telah reda. Makan siang terlebih dahulu dan selanjutnya saya pun tidak menyia-nyiakan waktu untuk berfoto di tugu kilometer 0 tersebut.

Setelah puas berfoto ria, saya menyempatkan diri untuk mencari oleh oleh khas Sabang untuk dibawa pulang ke Medan nantinya. Saat itu saya membeli 2 buah kaos bergambarkan tugu kilometer nol dan kaos bertuliskan “I Love Sabang”.
Setelah itu, perjalanan berikutnya adalah snorkling di Pulau Rubiah. Saat itu masih jam 4 sore, dan kami bergegas kesana sebelum hari semakin gelap. Sebab, waktu untuk melakukan snorkling di Rubiah adalah hingga jam 6 sore. Oh ya, semua kebutuhan snorkling ternyata sudah di persiapkan oleh panitia open trip Sabang ini, dan sesampainya di Iboh, kami langsung siap-siap untuk nyeberang ke Pulau Rubiah.
Dan tibalah waktunya untuk melakukan snorkling di pandu oleh gaet yang sudah berpengalaman. Sekedar info, jika anda berlibur ke Sabang, snorkling merupakan kegiatan yang wajib untuk dilakukan, karena keindahan laut di Sabang bisa anda nikmati dengan melakukan snorkling atau diving.
Nah, puas melakukan kegiatan snorkling akhirnya kami bergegas untuk menuju penginapan untuk beristirahat. Lagi-lagi penginapan tersebut sudah kami booking sebelumnya. Kami menginap di home stay yang terletak di kota Sabang. Namun, sebelum sampai di penginapan, kami menyempatkan diri untuk makan malam.
Tidur pun terasa nyenyak saat itu, karena selama perjalanan dari kota Medan hingga ke Sabang cukup menguras tenaga. Keesokan pagi harinya, kami menuju ke Tugu I Love Sabang yang kebetulan tidak jauh lokasinya dari tempat kami menginap, dan hanya memakan waktu 15 menit lamanya. Tidak banyak yang kami lakukan disana, kami hanya berfoto-foto saja dan selanjutnya menuju ke perjalanan berikutnya, yakni ke Sumur Tiga Beach.
Di Sumur Tiga Beach kami juga hanya berfoto-foto ria sejenak. Disana hanya melihat keindahan pantai dengan pasir putihnya yang memanjang dari timur ke barat.
Puas melihat-lihat, perjalanan selanjutnya adalah menuju Ujung Kareung. Jaraknya dari Sumur Tiga Beach ke Ujung Karueng tidaklah begitu jauh, hanya sekitar 10 menit lamanya. Tiba di Ujung Karueng, kita bisa melihat keindahan laut dengan karang yang begitu indahnya. Ada banyak spot untuk berfoto disini, mulai dari atas karang, di ayunan, hingga di pondok yang tak jauh berdiri kokoh di dekat karang tersebut.
Hanya sekitar setengah jam saja yang kami habiskan disini dan selanjutnya kami bergegas untuk kembali ke Pelabuhan Balohan. Sesampainya di Pelabuhan, kami menyempatkan diri untuk makan siang, dan menunggu jadwal kapal cepat yang pada saat itu berangkat pada pukul 14.30 wib.
Lokasi yang kami kunjungi selama berada di Sabang :
- Gua Sarang, 8 Juni 2019 pukul 13.00 wib
- Tugu Kilometer Nol, 8 Juni 2019 pukul 15.00 wib
- Iboh dan Rubiah, 8 Juni 2019 pukul 17.00 wib
- Tugu I Love Sabang, 9 Juni 2019 pukul 09.00 wib
- Pantai Sumur Tiga Beach, 9 Juni 2019 pukul 09.30 wib
- Ujung Karueng, 9 Juni 2019 pukul 10.30 wib
Next, perjalanan berikutnya adalah keliling kota Banda Aceh dan sekitarnya. Ada banyak lokasi yang tak kalah menarik telah kami kunjungi disana. Jangan lupa simak perjalanan explore Banda Aceh di artikel saya berikutnya ya.
One Reply to “Pengalaman Ikut Open Trip Ke Sabang, Siapa Takut?”