Arman Seorang blogger pemula yang suka berpetualang ke berbagai tempat-tempat menarik.

Nasi Gurih Daging Cabai, Kuliner Malam Terkenal di Balikpapan

1 min read

Nasi Gurih Daging Cabai, Kuliner Malam Terkenal di Balikpapan

Jika anda punya rencana berkunjung ke Kota Balikpapan, anda bisa mencoba kuliner malam ini. Di kota ini banyak lokasi warung malam cepat saji dengan bahan utama nasi, seperti nasi goreng dan nasi kuning. Salah satunya adalah nasi gurih daging sapi yang berasa pedas cabai di 21 Kafe. Kafe ini berada di Jalan Dua RT 16 Nomor 68, Kelurahan Gunung Samarinda, Balikpapan Utara ini.

Penampakannya seperti nasi goreng lada hitam, namun rasa pedasnya berasal hanya dari cabai. Jika anda tidak suka pedas, anda bisa memesan tanpa cabai tergantung keinginan.

Cukup menunggu 10 menit sejak memesan, sajian ini sudah tersedia di meja. Bawangnya terasa banget. Tekstur daging sapi nan lembut, bumbunya tidak gurih atau terlalu asin, sementara sensasi pedas dari cabainya jadi rahasia gelora nafsu makan.

Olahan nasi ini sesederhana nasi goreng pada umumnya. Bawang goreng tabur tidak lupa menjadi topping nasinya. Menurut pengelola cafe ini, bumbu olahan daging mereka terdiri dari cabai rawit, bawang putih dan bawang bombai.

Bahan tersebut di ulek hingga halus, lalu di tumis dengan mentega di wajan panas, disusul daging sapi yang sebelumnya telah direbus. Sedikit ditambahkan air, lalu di aduk hingga bumbu meresap ke dalam daging.

Tak perlu lama, daging sapi dituang ke piring di mana nasi gurih hangat telah dihias timun, tomat dan kerupuk sudah bisa untuk anda nikmati.

Berawal Dari Kafe Rumahan

21 Kafe Balikpapan

21 Kafe berawal dari warung rumahan. Teras, halaman, kanopi garasi, menjadi modal awal usaha ini. Sebelum menjadi kafe, rumah ini memang sudah asri. Dari dulu dinding pagar sudah dirambati ranting serut, sejenis tumbuhan merambat.

Lantai pekarangannya yang bisa diparkiri belasan mobil ditaburi kerikil seolah alami. Teras kayu memanjang dari muka rumah, melipir ke samping bangunan, berakhir di kolam belakang, semuanya memudahkan orang berjalan memutar.

Pemilik rumah cuma tinggal menambah meja kursi, potongan kayu untuk duduk, meja kasir, saung untuk dapur dan usaha lain. Tak lupa mereka menghias langit pekarangan dengan banyak lampu gantung.

Bagi pengunjung, mau bersantai di menara rumah juga bisa dilakukan. Makanan akan dikirim, sehingga pengunjung cafe ini tak perlu repot-repot lagi. Tidak ada sudut rumah yang tidak dimanfaatkan sebagai tempat usaha mereka ini.

Menurut pemiliknya, pekarangan rumah ini semula adalah bengkel chrome atau sepuh sepeda motor. Nama bengkelnya 21 Abadi Vercrome. Sang pemilik memutuskan memanfaatkan pekarangan bengkel sendiri untuk menjadi kafe. Adalah pasangan suami istri, Ferlyn dan Steaven yang menjalankan usahanya sejak 25 Februari 2017 lalu.

Sepintas penampakan kafe ini tak jauh berbeda dengan warung lainnya. Meski begitu, Ferlyn menjanjikan kafenya akan memberi pengalaman kuliner yang berbeda. Olahan tiap menu akan diingat pengunjung, mulai dari nasi goreng hingga lalapan, nasi campur daging mentega pedas hingga campur ayam rica-rica, atau minum sirup, teh, hingga kopi.

Patut dicoba, apalagi makanan beratnya saja kurang dari Rp 25.000 per porsinya. Sedangkan minuman di banderol seharga Rp 18.000. Enam hari buka dalam satu minggu, dari pukul 18.00 sampai 23.00 saban buka.

Arman Seorang blogger pemula yang suka berpetualang ke berbagai tempat-tempat menarik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *