Memanfaatkan hari libur saat berada di Jakarta, dengan semangatnya saya berkeliling Jakarta seharian penuh. Bisa dibilang ini adalah perjalanan yang melelahkan. Dua minggu di Jakarta menjalani urusan pekerjaan dari kantor, maka saya manfaatkan di hari libur untuk berkeliling-keliling kota Jakarta.
Dimulai di Minggu pagi yang sedikit mendung, saya awali langkah kaki ini untuk menuju FX Sudirman. Kebetulan pada saat itu saya janjian untuk kopi bareng bersama teman disana. Tak terasa, setengah hari ngobrol di Mall sambil ngopi santai bersama teman yang untuk pertama kalinya baru berjumpa secara langsung. Selama bertahun-tahun kami hanya berteman dari facebook saja.
Selesai ngopi, tujuan saya berikutnya adalah ke Monas. Disini saya sudah membuat catatan seperti itinerary untuk memudahkan tujuan liburan saya seharian di Jakarta ini. Pada catatan tersebut saya membuat rencana menaiki bus wisata gratis.
Namun karena tak kunjung datang bus wisata gratis BW 4 jurusan Sudirman – Monas, maka gojek adalah pilihan untuk mengantarkan saya ke Monas.
Sesampainya di Monas, saya tak lupa mengabadikan momen dengan latar belakang tugu yang menjadi icon kota Jakarta ini. Ada sedikit lelah mengitari kawasan seluas 80 ha ini. Namun, lelah itu tak menjadi halangan bagi saya untuk melihat-lihat kawasan Monas yang pada saat itu ramai dikunjungi oleh para wisatawan.
Tak banyak waktu yang saya habiskan disana, mengingat ada banyak tempat lainnya yang ingin saya kunjungi, maka tak sampai 30 menit saya memutuskan untuk melanjuti tujuan berikutnya. Nah, kali ini saya berkesempatan untuk menaiki bus wisata gratis BW 1 dari pintu Balai Kota IRTI menuju Kota Tua.

Saya duduk dibagian depan bus bertingkat ini, sehingga bisa melihat-lihat kota Jakarta dengan leluasanya. Monas – Kota Tua ternyata tidak begitu jauh jaraknya. Saya pun turun di dekat stasiun Jakarta Kota Tua dan berjalan kaki untuk bisa sampai ke Museum Fatahilla.
Oh ya, museum dengan nama resmi Museum Sejarah Jakarta ini adalah sebuah museum yang terletak di Jalan Taman Fatahillah No. 1, Jakarta Barat dengan luas lebih dari 1.300 meter persegi.
Disana saya hanya berfoto dan tidak masuk kedalam museum peninggalan jaman Belanda tersebut. Hanya saja saya memutuskan untuk makan bakso di jajanan sekitaran Kota Tua ini. Selesai makan bakso, lalu saya melanjutkan perjalanan ke Ancol, dengan menggunakan Gojek dari Kota Tua dengan tarif 15 ribu rupiah.
Ancol menjadi tempat hiburan bagi warga Jakarta yang ingin bermain di pinggiran pantai bersama keluarga. Juga, terdapat banyak wahana permainan untuk anak-anak disana.
Turun di pintu masuk timur dan membayar karcis Rp.15.000, lalu saya memanfaatkan bus wara-wiri yang disediakan secara gratis bagi pengunjung untuk masuk ke kawasan wisata Ancol. Maklum saja, kawasan Ancol ini sangatlah luas, jika berjalan kaki, maka akan sangat melelahkan nantinya.
Wahana pertama yang ingin saya masuki adalah Sea World. Dimana ini adalah wahana aquarium raksasa dengan aneka jenis ikan yang ada disana. Saya pun masuk ke wahana ini dengan harga tiket masuk pada saat itu sebesar Rp.105.000.
Selesai dari Sea World, saya menuju pantai Ancol dimana ada jembatan bernama “Love Bridge”. Disini saya cukup lama berkeliling sambil istirahat menikmati jajanan yang ada disana, dan menghabiskan waktu minggu ceria disitu. Begitu juga melihat atraksi flayboard terbang di Pantai Ancol.
Dan hingga akhirnya hari pun mulai gelap, maka mau tidak mau saya harus kembali ke penginapan saya yang berada di Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Untuk kembali kesana, saya lagi-lagi memanfaatkan bus wara-wiri, kali ini tujuan saya ke gerbang barat Ancol. Dari sana saya lanjut menggunakan Gojek sampai ketujuan akhir dengan selamat plus rasa letih telah berkeliling kota Jakarta seharian penuh.