Arman Seorang blogger pemula yang suka berpetualang ke berbagai tempat-tempat menarik.

Keliling Banda Aceh, Puas Rasanya

2 min read

Seharian Keliling Banda Aceh, Puas Rasanya

Masih di pengalaman saya saat berlibur ke Sabang dan Banda Aceh beberapa waktu yang lalu. Kini saya akan membagikan pengalaman tersebut saat berkeliling kota Banda Aceh, sehingga puas rasanya dengan pengalaman yang saya rasakan tersebut.

Pengalaman berkeliling di kota Serambih Mekkah ini dimulai saat kami kembali dari Sabang dan berlabuh di Pelabuhan Ulee Lheu, pada sore hari pukul 15.30 wib. Kami pun langsung bergegas menuju wisata Puncak Geurutee agar tidak kemalaman sampai disana. Jika dari kota Banda Aceh, dibutuhkan waktu sekitar 1-1,5 jam lamanya perjalanan.

Baca Disini : Puncak Geurutee Tempat Nongkrong Asyik, Betahnya Menikmati Pemandangan.

Di Puncak Geurutee kami menikmati pemandangan dari ketinggian dengan view Samudra Hindia yang begitu indah. Kami habiskan waktu hingga menjelang malam disana, dan kembali ke penginapan yang ada di pusat kota Banda Aceh untuk beristirahat.

Keesokan harinya, sekitar jam 9 pagi kami menuju ke Mesjid Raya Baiturrahman untuk melihat kemegahan bangunan tersebut. Apalagi Mesjid ini pernah menjadi salah satu saksi bisu terjangan Tsunami yang meluluhlantakan kota Banda Aceh pada 2004 silam. Tidak ada karcis masuk khusus untuk wisatawan, semuanya gratis untuk masuk ke Mesjid Baiturrahman ini.

Puas melihat-lihat bangunan Mesjid, kami pun bergegas menuju Museum Tsunami. Untuk tiket masuk, kita akan dikenakan biaya masuk sebesar 5 ribu rupiah per-orangnya. Kesan saat memasuki museum ini, terasa seperti kita berada saat tsunami itu terjadi. Benar-benar merinding saya saat mengunjungi museum tsunami ini. Apalagi melihat foto-foto saat terjadinya tsunami tersebut dan melihat ribuan nama-nama korban yang terpampang di dinding museum.

Setelah dari Museum Tsunami, kami pun bergegas untuk menuju pantai Lampuuk. Lokasinya berada di Lho-nga yakni sekitar 30 menit dari Banda Aceh. Oh ya, ada pengalaman tersendiri yang berkesan bagi saya. Sebelum sampai di pantai Lampuuk, kami singgah dahulu di Mesjid Rahmatullah untuk Sholat Djuhur. Bangunan Mesjidnya menurut saya sangat megah, indah dan sangat besar.

Namun saya tidak mengetahui informasi tentang Mesjid tersebut saat itu. Ternyata Mesjid Rahmatullah merupakan satu-satunya bangunan yang selamat di Lho-nga saat Tsunami menerjang wilayah tersebut. Pantas saja, arah kiblat Mesjid ini agak di miringkan saat saya sholat disana.

Ternyata saat tsunami menerjang, bangunan Mesjid Rahmatullah ini bergeser sedikit dan arah kiblat tentu berubah jadinya.

Selesai sholat, kami pun melanjutkan perjalanan ke Pantai Lampuuk yang tidak jauh dari lokasi Mesjid ini berada. Namun ada sedikit cerita lucu, bukannya ke Pantai Lampuuk, kami malah nyasar ke Momong Beach yang lokasinya tepat diseblah Tebing Dua Lampuuk. Dari Momong Beach ini terlihat Pantai Lampuuk diseberang lokasinya. Akhirnya kami pun hanya duduk sebentar sambil berfoto dan minum es kelapa muda di salah satu resort yang ada disana.

Tak berapa lama kami memutuskan untuk menuju ke lokasi Pantai Lampuuk yang ada diseberang Momonk Beach ini. Terlihat ombak yang besar disekitar pantai ini sehingga tidak disarankan bagi para pengunjung untuk berenang.

Pantai Lampuuk merupakan salah satu lokasi pantai yang sangat indah yang bisa anda kunjungi saat berada di Banda Aceh. Ada danau disekitar pantai ini yang bisa anda jadikan untuk tempat berfoto bersama teman-teman selain di pantainya. Pantai Lampuuk pasirnya sangat halus dan pemandangan nya sangat indah dengan tebing di sisi kanannya. Namun, wisatawan dilarang untuk berenang di pantai ini, karena ombaknya yang tinggi.

Nah, puas melihat-lihat keindahan Pantai Lampuuk, kami pun bergegas untuk kembali ke kota Medan. Namun sebelum kembali, kami singgah terlebih dahulu ke pusat oleh-oleh yang ada di kota Banda Aceh untuk dibawa pulang. Kopi Ulee Kareng, pisang sale kering dan basah, dodol serta beberapa cemilan lainnya tak lupa kami beli untuk dibawa pulang ke Medan.

Baca Juga : Pengalaman Ikut Open Trip Ke Sabang

Nah, itulah pengalaman berlibur saya saat mengunjungi Sabang dan Banda Aceh pada liburan Idul Fitri kemarin. Ada kesan tersendiri saat saya berada disana, salah satunya wisata yang ada di Aceh itu sangatlah indah, penduduknya yang ramah serta tarif masuk ke beberapa lokasi wisata yang dipatok dengan harga yang murah, bahkan ada yang gratis untuk masuk kesana.

Arman Seorang blogger pemula yang suka berpetualang ke berbagai tempat-tempat menarik.

One Reply to “Keliling Banda Aceh, Puas Rasanya”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *